Mengintip ElaElo
Jadi tu pas buka X (twitter) hari ini ketemu cuitan mengenai elaelo, yang katanya dikembangin buat gantiin X karena X mau diblokir akibat ngijinin konten 18+.
Reaksi pertama saya adalah : "namanya absurd sekali ya". Demikian juga dengan tagline yang seolah menunjukkan ambisi ingin menjadi medsos pengganti X / Twitter di ranah lokal. Setelah itu saya mencoba mencari tahu lebih jauh, ini sebenarnya apaan?
Penampilan
Antarmuka web "medsos pengganti X" yang beralamat di elaelo.id ini kalau dibuka sangat edgy sekali dengan foto topeng karakter dari film V for Vendetta yang sering dikaitkan dengan hacker dan yang berbau rebel. Namun di sisi lain sangat boomer dan birokratis dengan adanya gambar Garuda Pancasila yang merupakan lambang negara, apakah website ini adalah buatan pemerintah? Tampilan form untuk Sign in sekilas nampak seperti template css Twitter.
Siapa di balik ElaElo?
Saya coba untuk kepo lebih jauh dengan mencari data registrar domainnya melalui whois
Ternyata datanya disembunyikan, hanya nampak domain ini didaftarkan melalui PT Aksara Data Digital yang merupakan penyedia layanan hosting dan domain. Hal yang menarik ternyata domain ini sudah didaftarkan sejak bulan Desember 2023. Yang sangat menarik adalah baru bulan Juni 2024 ini wacana pemblokiran X dikemukakan, berbarengan dengan memontum dilegalkannya konten 18+ di X - namun ternyata "web medos lokal pengganti X" ini sudah disiapkan 6 bulan sebelum wacana pemblokiran diangkat, hmm. Data lain yang muncul dari penelusuran whois adalah alamat Cyber Building 1, lantai 3 - ini adalah alamat kantor dari PT Aksara Data Digital, wajar ditampilkan sebagai pihak yang melayani pendaftaran domain ini. Selain itu Cyber Building 1 atau Gedung Siber 1 di Jalan Kuningan Barat Raya Jakarta ini merupakan gedung yang disewa banyak perusahaan penyedia akses internet dan digunakan sebagai kantor dan pusat akses data atau data center.
Hal yang lebih menarik lagi terungkap dari sini https://x.com/tsetiady/status/1802344547202245013
Dari tangkapan layar briefing (yang sebenarnya masih tanda tanya juga), nampak sepertinya elaelo ini memang buatan pemerintah dengan arahan supaya banyak pengguna X yang beralih ke "medsos pengganti X" ini. Menarik juga untuk kita tunggu apakah dua anak presiden itu akan beneran terjun sebagai brand ambassador, kalau beneran bisa dikatakan bocoran ini valid.
Identitas Tidak Jelas
Setidaknya sampai artikel ini ditulis, belum diketahui secara resmi siapa di balik elaelo. Halaman "About Us" yang mereka pasang https://elaelo.id/about_us masih kosongan, kalau serius menggarap layanan medsos identitas pengembang perlu untuk ditampilkan karena merupakan bentuk kredibilitas apalagi nanti banyak data pengguna yang masuk ke situ.
Belum Punya Kebijakan Privasi
Demikian pula ketika halaman Privacy Policy dibuka, isinya masih kosong. Hal ini sungguh tidak profesional mengingat kebijakan privasi merupakan legal standing yang dapat dijadikan rujukan user untuk melihat komitmen pengelola web menjaga privasi data penggunanya.
Intip Lebih Jauh
Coba saya buka beberapa akun yang muncul di halaman suggestion https://elaelo.id/suggested
Web ini menggunakan istilah-istilah yang sangat Jawasentris, "lambe" adalah istilah untuk cuitan, kemudian followers diganti dengan "sedulur", sedangkan following diganti dengan "ngikuti dulur". Hal yang menarik karena saya jadi teringat Lambe Turah gegara lambe tadi, dan saya juga masih penasaran apakah penggunaan dulur akan membuat elaelo menjadi damai karena di medsos manapun selalu ada keributan.
Sejauh ini akun yang sudah terdaftar saya buka ada yang sudah aktif sejak Desember 2023, isinya masih biasa namun kebanyakan adalah buzzer untuk menaikkan elaelo ini.
Hal yang menarik juga elaelo ini dipromosikan juga oleh Mardigu, penjual seminar berbayar yang membranding diri sebagai ahli konspirasi dan pernah menjadi pengikut Lia Eden.
Apakah perlu Ikutan Bikin Akun di ElaElo?
Saya sarankan TIDAK, JANGAN IKUT bikin akun karena elaelo masih belum jelas identitas pengembangnya serta belum punya kebijakan privasi. Jatuhnya sama saja data user bisa dicollect untuk tujuan yang tidak diketahui. Kemudian juga ada potensi kendali pemerintah di sini, sensor komentar mungkin saja dilakukan apalagi kalau suara tersebut kontra dengan keinginan pemerintah. Keviralan yang biasa menyertai kebijakan kontroversial pemerintah yang biasanya muncul di X bisa jadi hilang, kontrol sosial masyarakat terancam hilang juga.
Alternatif Medos yang Lebih Baik
Saya masih menggunakan plurk yang sekitar tahun 2010 dulu pernah hype di kalangan anak muda. Isinya nyampah aja sih dan sangat sepi karena user dari Indonesia saat ini sudah hampir tidak ada yang pakai. Alternatif lain yang saya pakai adalah Mastodon, sejumlah brand perangkat lunak open source beralih ke Mastodon karena filosofinya yang sejalan yaitu sebagai free, open-source software. Secara tampilan ya beda dari X namun kerjanya hampir mirip yaitu posting teks dengan batas jumlah karakter - bisa follow akun, dll. Sebagai penggemar open source software saya juga menggunakan Mastodon saat ini.
Update : 17 Juni 2024, 20:36
Website elaelo.id suspended, kemungkinan memang sengaja ditakedown mengingat sebelumnya banyak sorotan ke web ini. Sejumlah calon pengguna baru juga mengeluhkan kegagalan proses registrasi sebelum suspend terjadi. Bisa juga karena engine yang belum siap untuk production dengan load besar - akhirnya cari aman saja.
Update : 23 Juni 2024, 08:05
Website elaelo.id sudah ditakedown, dari sejumlah cuitan di lini masa saya menyimpulkan bahwa elaelo adalah sarkas, website troll sahaja. Elaelo semacam sebuah bentuk "sindiran yang dibuat dengan penuh effort" walaupun akhirnya tidak sampai jadi website yang fungsional jalan beneran.
Comments
Post a Comment