Distro Linux yang Saya Pakai Sekarang
Saya termasuk orang suka gonta-ganti distro Linux, sering install-reinstall atau istilahnya distro hopping. Saya pernah mencoba Debian-based distro, distro RedHat-based, hingga Archlinux-based. Namun saat ini saya memutuskan untuk bertahan pada satu distro Linux dulu dengan pertimbangan efisiensi. Terlalu sering mengganti distro Linux mempengaruhi produktivitas saya, jadi terlalu sibuk ngoprek dan mengorbankan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan lain yang lebih penting.
tampilan desktop Xubuntu 22.04 (Xfce) |
Xubuntu 22.04 dengan window manager IceWM |
Saat ini saya menggunakan Xubuntu 22.04 namun lebih memilih window manager IceWM sebagai lingkungan desktop utama karena lebih hemat memory. Setidaknya saya ingin bertahan menggunakan Xubuntu 22.04 ini hingga masa supportnya habis di 2025. Xubuntu 22.04 ini adalah versi LTS (Long Time Support), akan mendapatkan security update dan patch selama 3 tahun sedangkan versi reguler Ubuntu-based distro memiliki masa support selama 9 bulan saja. Alasan lain yang saya sukai adalah versi ini masih menggunakan Linux kernel versi 5.15.x yang saya rasa kebutuhan memorynya lebih kecil dari Linux kernel versi 6.1 yang saat ini banyak digunakan oleh distro keluaran tahun 2023. Saya memang sudah terobsesi dengan penggunaan RAM yang hemat, perbedaan 100 atau 200 MB sudah saya rasakan boros wkk. Namun memang perkembangan zaman tidak bisa dielakkan, ke depan Linux kernel versi 5.15 ini akan obsolete dan akhirnya harus ditinggalkan, harus menerima kenyataan kernel juga bertambah kebutuhan memorynya. Setelah Xubuntu 22.04 ini habis masa supportnya, saya berencana untuk menggunakan Debian atau EndeavourOS.
Berikut ini adalah daftar perkakas pilihan saya yang saya gunakan selama memakai Linux:
Desktop environment : Xfce
Window manager : IceWM
PDF reader : evince
Web browser : Google Chrome dan Mozilla Firefox
IDE : VS code
Text editor : geany
Office suite : LibreOffice
Alasan betah pakai window manager IceWM adalah penggunaan RAM yang lumayan hemat namun tampilan UI masih manusiawi (stacking window bukan tiling window, taskbar bawaan tanpa perlu instal terpisah, bisa ganti theme window).
penggunaan resource yang cukup kecil untuk OS masa kini |
Comments
Post a Comment